
Belakangan ini ramai dibahas soal air hujan di Jakarta yang mengandung partikel mikroplastik berbahaya. Partikel tersebut diduga berasal dari aktivitas manusia di perkotaan, seperti penggunaan plastik sekali pakai, limbah kendaraan, hingga degradasi sampah plastik di lingkungan.
Temuan ini menjadi peringatan serius bahwa polusi plastik kini tidak hanya mencemari tanah dan laut, tetapi juga atmosfer.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena partikel mikroplastik berukuran sangat kecil, bahkan lebih halus dari debu biasa, sehingga dapat terhirup manusia atau masuk ke dalam tubuh melalui air dan makanan. Paparan jangka panjangnya berpotensi berdampak pada kesehatan, termasuk gangguan pada paru-paru dan sistem pernapasan.