
Latar Belakang
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyoroti konsep perdagangan karbon yang diperkenalkan Indonesia dalam KTT COP30. Menurut Walhi, mengatasi perubahan iklim harus dilakukan dari akar persoalan, bukan hanya melalui mekanisme perdagangan karbon yang dinilai tidak efektif.
Fakta Penting
“Perdagangan karbon bukan jalan utama mengatasi krisis iklim karena akar persoalannya adalah pelepasan emisi masif dari sektor industri dan ekstraktif,” ujar Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi, Uli Arta Siagian di COP30 Brasil, Selasa (11/11).
Walhi menekankan pentingnya langkah progresif untuk menekan laju deforestasi dan mendorong transisi energi yang lebih berkelanjutan. Menurut Uli, menutup akar persoalan dengan benar adalah kunci dalam mengatasi krisis iklim.
Dampak
Kritik Walhi ini menambahkan suara penting dalam diskusi global tentang strategi perubahan iklim. Perdagangan karbon, meskipun dianggap sebagai solusi短期, mungkin tidak cukup jika tidak diiringi dengan tindakan nyata untuk mengurangi emisi di sektor-sektor kunci.
Penutup
Walhi menegaskan bahwa perubahan iklim harus dihadapi dengan solusi yang mengatasi akar persoalan, bukan hanya menutupinya. Dengan demikian, Indonesia dan komunitas internasional perlu memprioritaskan langkah-langkah yang lebihambitious dalam upaya menyelamatkan planet.