Berita  

**Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf atas Aniaya Kepala SPPG, Hasan Basri Berjanji Memperbaiki Sikap**

**Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf atas Aniaya Kepala SPPG, Hasan Basri Berjanji Memperbaiki Sikap**
**Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf atas Aniaya kepala sppg, Hasan Basri Berjanji Memperbaiki Sikap**

Lead: Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, mengungkapkan permintaan maaf yang tulus setelah video dirinya yang menunjukkan sikap keras terhadap Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammad Reza menjadi viral. Dalam video tersebut, Hasan Basri juga meminta maaf kepada keluarga korban atas insiden yang terjadi di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng.
Latar Belakang: Insiden ini bermula dari viralnya video yang menunjukkan Hasan Basri memukul Muhammad Reza di kantor SPPG. Video tersebut mengejutkan publik dan memicu kritikan luas terhadap tindakan wakil bupati.
Fakta Penting: Dalam video permintaan maaf yang dirilis, Hasan Basri terlihat mengenakan pakaian tradisional, termasuk peci, kemeja, dan sarung. Ia membuka pernyataannya dengan memperkenalkan diri dan mengakui kesalahan yang dilakukan. “Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada ananda Reza menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Desa Sagoe Kecamatan Trienggadeng,” ujar Hasan Basri, dilansir detikSumut, Kamis (30/10/2025).
Dampak: Permintaan maaf ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat dan menunjukkan komitmen Hasan Basri untuk memperbaiki sikap serta perilakunya sebagai pemimpin. Namun, insiden ini juga menimbulkan pertanyaan tentang mekanisme pengawasan dan disiplin di kalangan pejabat publik, terutama dalam konteks penggunaan kekuasaan yang adil dan profesional.
Penutup: Kasus ini menunjukkan bahwa tidak ada yang boleh di atas hukum, bahkan pejabat publik sekalipun. Dengan mengakuinya, Hasan Basri memberikan contoh bahwa permintaan maaf dan pengakuan kesalahan adalah langkah pertama menuju pemulihan dan perbaikan. Namun, pertanyaan tetap mengemuka: apakah langkah ini akan cukup untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang dipimpinnya?

Exit mobile version