
Latar Belakang
Dalam keadaan darurat, Tim SAR gabungan harus membuat galian sempit di bawah beton untuk mengevakuasi para santri yang terjebak reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Petugas merayap selama tiga jam untuk menyelamatkan korban.
Fakta Penting
Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo menjelaskan bahwa metode penyelamatan ini terpaksa dilakukan karena struktur bangunan yang rapuh, yang menyulitkan penggunaan alat berat. “Galian dalam kondisi terbatas dengan diameter hanya 60 centimeter dan kedalaman 80 centimeter,” kata Yudhi.
Personel SAR harus merayap dalam posisi tengkurap selama tiga jam setiap shift untuk mencapai lokasi korban. Upaya ini menunjukkan keteguhan dan dedikasi Tim SAR dalam menyelamatkan jiwa manusia.
Dampak
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya persiapan dan adaptasi dalam situasi darurat. Tim SAR tidak hanya menyelamatkan korban, tetapi juga memberikan harapan dan keteguhan di tengah krisis.
Penutup
Cerita Tim SAR Merayap 3 Jam Demi Evakuasi Korban Runtuhan Ponpes Sidoarjo menjadi contoh nyata bahwa setiap detik perjuangan dapat membuat perbedaan besar. Upaya heroik ini akan selalu menjadi inspirasi bagi kita semua.