Latar Belakang
Hiruk-pikuk Sritex gara-gara utang numpuk kembali menjadi sorotan publik. Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk, yang berdiri sejak 1966, diduga terlibat dalam pelanggaran hukum terkait pemberian kredit yang tidak dapat dibayar.
Fakta Penting
Dirangkum detikcom pada 30 Mei 2025, Direktur Penyidikan Kejagung Abdul Qohar membeberkan anomali pada laporan keuangan Sritex. Ditemukan keuntungan yang fluktuatif selama dua tahun, yang lebih parah saat pandemi COVID-19 melanda. Qohar saat ini sedang mendalami kemungkinan penyebab anomali tersebut, termasuk potensi pelanggaran hukum.
Dampak
Masalah ini tidak hanya mengganggu stabilitas keuangan Sritex, tetapi juga menjadi perhatian publik atas transparansi laporan keuangan perusahaan. Hiruk-pikuk Sritex gara-gara utang numpuk menegaskan pentingnya akuntabilitas korporasi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
