Pembuka: Kehilangan Struick di Dewa United
Rafael Struick, yang diharapkan menjadi penyelamat Dewa United di musim Super League 2025/26, justru terjebak dalam kebuntuan. Pemain berdarah Timnas Indonesia ini belum mampu memberikan kontribusi nyata setelah pindah ke klub, dengan catatan tak terdapak gol atau assist dalam lebih dari satu tahun.
Analisis Kinerja: Statistik dan Dinamika
Struick direkrut Dewa United sebelum kickoff musim lalu dengan harapan besar, mengingat pengalamannya di Brisbane Roar dan Ado Den Haag. Namun, perjalanannya tak semulus yang diharapkan. Di Brisbane Roar, ia hanya tampil 10 kali dan mencetak satu gol di A-League, sementara di Ado Den Haag, ia baru mengoleksi 10 laga tanpa sumbangan gol atau assist, menurut Soccerway.
Di Dewa United, Struick terlihat kesulitan menemukan ritme permainan. Ia jarang mendapatkan peluang nyata untuk menyarangkan bola, dan ketika mendapatkan, akurasi tembakan serta umpannya sering kali kurang memuaskan. Ini menunjukkan bahwa adaptasi Struick di liga Indonesia belum optimal, mungkin karena perbedaan gaya permainan atau kurangnya komunikasi dengan rekan setim.
Masa Depan Struick di Dewa United
Struick masih memiliki potensi untuk bangkit, namun perlu perhatian khusus dari Dewa United. Pelatih perlu memberikan lebih banyak waktu bermain dan memposisikannya di area yang lebih produktif. Selain itu, latihan khusus untuk meningkatkan akurasi dan kreativitas dalam umpan serta tembakan akan membantunya.
Bagi para penggemar, ini menjadi momentum untuk lebih kritis menilai performa Struick dan memberikan dukungan yang konstruktif. Dengan perubahan strategis dan konsistensi, mungkin musim depan adalah saatnya Struick untuk menunjukkan kualitas sebenarnya dan membantu Dewa United meraih hasil lebih baik.
