Berita  

Prostitusi Pria Sesama Jenis di Taman Daan Mogot Merebak, Warga Geram

Prostitusi Pria Sesama Jenis di Taman Daan Mogot Merebak, Warga Geram
Prostitusi Pria Sesama Jenis di Taman Daan Mogot Merebak, Warga Geram

Prostitusi Pria Sesama Jenis di Taman Daan Mogot Merebak, Warga Geram
Aktivitas prostitusi pria sesama jenis kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Warga setempat merasa resah dan geram dengan fenomena ini, yang semakin meresahkan ketertiban di lingkungan mereka.
Seorang pedagang kaki lima (PKL), Acong, mengungkapkan bahwa aktivitas tersebut sering terjadi menjelang tengah malam. “Orang-orang pada berhenti motornya di area gelap. Itu benar, ada prostitusi sesama jenis pria,” kata Acong, dilansir Antara, Kamis (13/11/2025).
Fakta Penting yang Perlu Diketahui
Prostitusi pria sesama jenis di Taman Daan Mogot telah menjadi masalah serius bagi masyarakat sekitar. Aktivitas ini tidak hanya merusak moralitas lingkungan, tetapi juga memicu ketidakamanan di malam hari. Warga merasa tidak aman beraktivitas di area tersebut, terutama saat gelap.
Dampak pada Kehidupan Warga
Kehadiran prostitusi di taman ini telah memberikan dampak negatif pada kualitas hidup warga. Banyak pengunjung taman yang merasa tidak nyaman dan takut terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut. Warga juga khawatir akan peningkatan kriminalitas akibat dari maraknya prostitusi di area tersebut.
Tuntutan Solusi dari Warga
Warga setempat menuntut pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk segera memberikan solusi konkret. Mereka berharap adanya langkah preventif untuk mengurangi maraknya prostitusi di area pertamanan Daan Mogot. Selain itu, warga juga mendesak agar tempat-tempat gelap di taman tersebut diterangi lebih baik untuk mencegah aktivitas ilegal semacam ini.
Penutup
Prostitusi pria sesama jenis di Taman Daan Mogot bukan hanya menjadi masalah kota Jakbar, tetapi juga menjadi isu sosial yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Tanpa adanya tindakan cepat, fenomena ini tak hanya merusak moralitas, tetapi juga dapat merugikan keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar. Bagaimana solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

Exit mobile version