Paris Saint-Germain berhasil melenggang ke perempatfinal Liga Champions setelah mengalahkan Liverpool dalam adu penalti di Anfield dengan skor 4-1. Kemenangan ini tidak lepas dari peran krusial Nuno Mendes, bek PSG yang menjadi mimpi buruk untuk Mohamed Salah. Dalam dua pertemuan antara kedua tim, Mendes berhasil membuat Salah tak mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Liverpool memang unggul 1-0 pada leg pertama di Parc des Princes, namun PSG mampu menyamakan agregat di Anfield dengan keunggulan tipis 1-0. Mendes menjadi sentral dalam strategi PSG untuk meredam serangan Liverpool, terutama Salah. Performa Mendes tidak hanya mempengaruhi permainan Salah, tetapi juga meredam intensitas serangan Liverpool secara keseluruhan.
Analisis sepak bola menunjukkan bahwa Mendes adalah contoh teladan dalam pertahanan, mampu membaca pergerakan lawan dengan baik dan menangani Salah dengan strategi yang efektif. Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, juga mengakui bahwa Salah tidak mampu menampilkan performa terbaiknya karena tekanan dari Mendes: “Salah adalah pemain hebat, namun hari ini dia menghadapi bek yang tidak kalah bagus.”
Kemenangan ini tidak hanya memastikan PSG lolos ke perempatfinal, tetapi juga menegaskan bahwa tim asal Prancis ini menjadi salah satu kandidat kuat untuk gelar juara. Dampaknya pada liga, PSG kini lebih dipercaya sebagai tim yang mampu bersaing di tingkat tertinggi Eropa.
Bagi penggemar sepak bola, pertandingan ini menjadi contoh bagaimana kualitas individu bisa mempengaruhi hasil pertandingan. Nuno Mendes telah membuktikan bahwa dia bukan hanya bek biasa, tetapi sosok yang bisa menjadi kunci keberhasilan tim di saat-saat krusial.