
Hari ini, 17 Agustus 2025, Indonesia memperingati HUT ke-80 kemerdekaannya sejak diproklamasikan oleh Sang Dwi Tunggal: Soekarno-Hatta, pada 17 Agustus 1945 silam. Berbicara tentang kemerdekaan, membuat kita sejenak berpikir kembali tentang kata “merdeka” itu sendiri. Kata merdeka sering kita dengar sebagai simbol kebebasan dari penjajahan bangsa asing.
Namun, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini, merdeka juga bisa dimaknai sebagai upaya membebaskan diri dari belenggu kepemimpinan yang arogan. Ide tentang pemimpin arogan ini bercermin dari kemelut di Pati, Jawa Tengah, yang kini menjelma isu nasional bahkan internasional.
Unjuk rasa ratusan ribu warga Pati menentang kebijakan sang bupati yang hendak menaikkan pajak sebesar 250 persen menginspirasi daerah lain untuk melawan pemimpin arogan dan sewenang-wenang.