**Menyoal Co-Parenting yang Dipilih Raisa dan Hamish Pasca Cerai: Pandangan dari Kesehatan Mental Anak**

**Menyoal Co-Parenting yang Dipilih Raisa dan Hamish Pasca Cerai: Pandangan dari Kesehatan Mental Anak**
**Menyoal co-parenting yang Dipilih Raisa dan Hamish Pasca Cerai: Pandangan dari Kesehatan Mental Anak**

Pendahuluan
Raisa Andriana dan Hamish Daud telah mengumumkan perpisahan mereka setelah isu keretakan rumah tangga mencuat di media sosial. Keduanya membenarkan perpisahan tersebut dan meminta publik untuk mendukung mereka dalam menjaga privasi dan keamanan anak mereka, Zalina Raine Wyllie. Menurut mereka, co-parenting adalah solusi bijak untuk memastikan kesejahteraan anak.
Manfaat Utama Co-Parenting bagi Anak
Co-parenting, seperti yang dipraktekkan oleh Raisa dan Hamish, memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan mental anak. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan co-parenting cenderung memiliki hubungan yang lebih seimbang dengan kedua orangtuanya. Ini dapat mencegah masalah seperti depresi atau kecemasan yang sering muncul akibat perpisahan orangtua.
Cara Penerapan Co-Parenting yang Efektif
Untuk co-parenting yang efektif, penting bagi kedua orangtua untuk tetap komunikasi yang terbuka dan mengutamakan kepentingan anak. Seperti yang diungkapkan Raisa dan Hamish:
“Hubungan kami tetap baik, meski berubah. Yang tidak akan berubah adalah cinta kami kepada Zalina. Sudah menjadi tugas seumur hidup kami untuk menjaga dan merawat putri kami,”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa konsistensi dan cinta tetap menjadi dasar penting dalam co-parenting.
Fakta Ilmiah tentang Kesehatan Mental Anak dalam Co-Parenting
Studi ilmiah menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam co-parenting memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik dan lebih mampu menghadapi tantangan emosional. Ini karena mereka merasa aman dan dicintai oleh kedua orangtuanya, meskipun tinggal terpisah.
Penutup
Co-parenting, seperti yang dipraktekkan oleh Raisa dan Hamish, adalah contoh bagus bagaimana perpisahan orangtua tidak harus merugikan anak. Namun, setiap keluarga memiliki dinamika yang unik, sehingga penting untuk mencari konsultasi profesional jika perlu. Dengan pendekatan yang bijak dan penuh cinta, kesehatan mental anak dapat terjaga dengan baik.

Exit mobile version