
Latar Belakang
Sektor pertanian kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Di tengah ketidakpastian global dan ancaman inflasi, data BPS 2025 menegaskan peran sektor pertanian dalam menopang Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan ekspor. Namun, dibalik capaian ini, terdapat sejumlah tantangan yang menuntut kebijakan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
Fakta Penting
Stabilitas PDB: Prestasi dan Risiko. Data BPS 2025 menunjukkan bahwa sektor pertanian menyumbang sekitar 13% terhadap PDB Indonesia, dengan kontribusi utama dari komoditas seperti beras, kedelai, dan kelapa sawit. Selain itu, sektor ini juga menjadi penyokong utama penyerapan tenaga kerja, mencapai lebih dari 40% dari total workforce nasional. Namun, tantangan seperti cuaca ekstrem, ketidakstabilan harga bahan pertanian, dan kurangnya akses teknologi modern menjadi hambatan utama dalam upaya meningkatkan produktivitas.
Dampak Sosial dan Politik
Ketangguhan sektor pertanian tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Namun, tantangan yang dihadapi sektor ini menuntut intervensi lebih kuat dari pemerintah, termasuk peningkatan investasi dalam infrastruktur pertanian dan program bantuan teknis untuk petani.
Penutup
Menguji ketangguhan sektor pertanian sebagai punggung perekonomian RI tidak hanya menjadi ujian terhadap stabilitas ekonomi, tetapi juga terhadap kemampuan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang adaptif dan berkelanjutan. Dengan tantangan yang semakin kompleks, pertanyaan utama yang muncul adalah: apakah Indonesia siap mempertahankan posisi pertanian sebagai pilar utama ekonomi di tengah ketidakpastian global?