
Pembuka
franco mastantuono menjadi sorotan setelah memutuskan pindah ke Real Madrid dari Paris Saint-Germain, sembari mengabaikan rayuan dari PSG. Namun, siapa yang menyangka bahwa rayuan Xabi Alonso lah yang memantapkan pilihan sang pemain muda berbakat ini? Transfer Mastantuono dengan nilai 63 juta euro dari River Plate ini tidak hanya menarik perhatian, tapi juga menunjukkan strategi jitu Madrid dalam merekrut talenta muda.
Analisis Mendalam
Mastantuono direkrut Madrid di tengah-tengah Piala Dunia Antarklub 2025, menunjukkan bahwa klub berjuluk Los Blancos ini tidak ragu untuk berinvestasi dalam talenta muda. Namun, ada twist menarik di balik transfer ini: saat dibeli, Mastantuono belum genap berusia 18 tahun, mengharuskan Madrid untuk menunggu hingga dia dewasa sebelum diperkenalkan ke publik. Hal ini mencerminkan aturan LaLiga yang ketat tentang pembelian pemain di bawah umur.
Pandangan Pelatih
Pelatih Madrid, yang tidak disebutkan namanya, dipercaya telah memainkan peran kunci dalam meyakinkan Mastantuono untuk pindah. Xabi Alonso, sebagai agen atau konsultan klub, juga berkontribusi besar dengan rayuannya yang meyakinkan. Ini menunjukkan bahwa Madrid tidak hanya mengandalkan uang, tapi juga relasi dan strategi yang matang dalam merekrut talenta.
Penutup
Mastantuono Pilih Madrid karena Rayuan Alonso bukan hanya kisah transfer biasa, tapi cerita tentang bagaimana klub besar seperti Madrid mampu mencuri hati talenta muda dengan campuran strategi dan keahlian. Penggemar bola bisa memantau perkembangan Mastantuono di musim depan, karena dia diprediksi akan menjadi aset berharga Madrid.