Latar Belakang
Korea Utara (Korut) mengecam keras komentar Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung tentang denuklirisasi Semenanjung Korea, yang disampaikan selama kunjungan ke Amerika Serikat (AS) pekan ini. Dengan tajam, Pyongyang menyebut Lee “munafik” karena membahas topik yang dianggapnya sensitif dan tidak realistis.
Fakta Penting
Sejak mengambil alih jabatan pada Juni lalu, Lee Jae Myung telah aktif mempromosikan hubungan yang lebih hangat dengan Korut, negara tetangga yang memiliki arsen Senjata Nuklir. Ia bahkan berjanji untuk membangun “kepercayaan militer” dengan Pyongyang sebagai langkah menuju perdamaian regional. Namun, Korut menolak tegas tawaran tersebut, menegaskan bahwa tidak ada minat untuk memperbaiki hubungan dengan Korsel, yang dianggap sebagai sekutu AS dalam urusan keamanan regional.
Dampak
Reaksi keras Korut terhadap komentar Lee Jae Myung menambah ketegangan yang sudah mapan di Semenanjung Korea. Sementara AS terus mendukung upaya Korsel untuk meredakan konflik, langkah-langkah diplomatik tampaknya tidak mendapat respon dari pihak Korea Utara. Dengan situasi yang semakin rumit, masa depan denuklirisasi dan keamanan regional terlihat semakin tidak pasti.
Penutup
Korut Kesal Presiden Korsel Bahas Denuklirisasi: Munafik! – frasa ini tidak hanya menggambarkan tegangan saat ini, tetapi juga menandakan bahwa upaya menuju perdamaian di Semenanjung Korea mungkin butuh pendekatan yang lebih komprehensif dan dialog yang lebih intensif.
