
Pengantar
Ketindihan saat tidur sering dipercaya sebagai fenomena mistis atau supernatural. Namun, faktanya, kondisi ini memiliki penjelasan ilmiah yang bisa dipahami.
Penjelasan Ilmiah Ketindihan
Ketindihan, yang biasanya dirasakan sebagai rasa tidak mampu bergerak atau bicara saat baru bangun tidur, memiliki dasar biologis. Menurut dr. Andreas Arman Prasadja, praktisi kesehatan tidur, ketindihan biasanya terjadi akibat kurang tidur yang parah.
“Kurang tidur dalam jumlah yang signifikan menyebabkan tubuh dan otak memprioritaskan tahap mimpi REM (Rapid Eye Movement) terlebih dahulu,” jelas dr. Andreas di acara World Sleep Congress 2025 di Singapura.
Efek Kurang Tidur pada Ketindihan
Kurang tidur dapat mengganggu siklus tidur normal, menyebabkan tubuh fokus pada tahap REM yang penting untuk pemulihan otak. Namun, kondisi ini bisa membuat seseorang merasa ‘tertindih’ saat bangun tidur karena otak belum sepenuhnya siap untuk aktif.
Tips untuk Mencegah Ketindihan
Untuk menghindari ketindihan, pastikan mendapatkan tidur yang berkualitas dan cukup setiap malam. Menerapkan rutinitas tidur yang konsisten serta menghindari stres sebelum tidur dapat membantu.
Penutup
Ketindihan bukanlah fenomena mistis, melainkan hasil dari gangguan siklus tidur akibat kurang tidur. Jika sering mengalami ketindihan, konsultasikan dengan dokter spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.