Berita  

**Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Pantau Irigasi di Kalbar: Langkah Strategis untuk Swasembada Pangan**

**Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Pantau Irigasi di Kalbar: Langkah Strategis untuk Swasembada Pangan**
**Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Pantau Irigasi di Kalbar: Langkah Strategis untuk Swasembada Pangan**

Latar Belakang
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra, melaksanakan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat untuk meninjau implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2025. Perhatian khusus diberikan kepada dua lokasi: Sanggau Kulor di Kota Singkawang dan Dusun Senseng, Desa Segedong, Kabupaten Sambas. Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan memastikan pelaksanaan program irigasi yang menjadi bagian penting dari upaya swasembada pangan nasional.
Fakta Penting
Herzaky didampingi oleh tokoh-tokoh terkemuka di bidangnya, termasuk Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, M. Tahid; Kepala SNVT PJPA Kalimantan I, Taufan Adrianto; dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar, M. Isa. Mereka turut melibatkan tokoh masyarakat setempat dalam evaluasi program. Inpres Nomor 2 Tahun 2025 sendiri menetapkan langkah-langkah percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta pemeliharaan jaringan irigasi. Ini merupakan strategi kunci pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
Dampak
Melalui kunjungan ini, pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan keamanan pangan melalui optimalisasi sumber daya irigasi. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani lokal, meningkatkan produksi pertanian, dan mendorong kemandirian pangan di tingkat nasional.
Penutup
Kunjungan kerja Herzaky ke Kalbar menjadi contoh nyata dari langkah-langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan. Dengan fokus pada percepatan pembangunan irigasi, Indonesia semakin dekat dengan target swasembada pangan yangambitious. Bagaimana respons masyarakat setempat terhadap program ini? Jawabannya mungkin menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *