Latar Belakang
Romo Kristo, perwakilan keluarga karyawati yang diduga disekap di panti jompo Bogor Utara, Kota Bogor, mengungkap bahwa penyebab tindakan tersebut bermula dari hal sepele. Menurutnya, korban dan rekan kerjanya terlibat dalam bercanda dan saling menyembunyikan tempat makan. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pengurus panti, yang diklaim telah mengambil tindakan disiplin dengan alasan pembinaan, namun nyatanya melampaui batas kemanusiaan.
Fakta Penting
Romo Kristo menyebut bahwa korban tidak hanya disekap, tetapi juga diduga mengalami kekerasan fisik. Dikatakan bahwa korban mengalami masalah di kakinya akibat dihukum squat jump sebanyak 300 kali. “Pengurus panti mengklaim tindakan ini sebagai bentuk pembinaan, namun hasilnya jauh dari harapan,” ujar Kristo kepada wartawan, Jumat (10-10-2025).
Dampak
Kasus ini mengejutkan publik, terutama karena korban adalah karyawati di panti jompo yang seharusnya memberikan perhatian khusus pada penghuninya. Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang standar pengelolaan panti jompo dan perlindungan karyawan. “Bagaimana mungkin tindakan disiplin bisa berujung pada penyiksaan? Ini harus ditangani serius,” tambah Kristo.
Penutup
Keluarga korban menuntut agar pengurus panti jompo di Bogor Utara bertanggung jawab atas tindakan yang diduga melanggar kemanusiaan tersebut. Masyarakat juga diharapkan lebih aware terhadap kondisi karyawan di lembaga sosial, sehingga kasus serupa bisa dicegah di masa depan.
___
