![[judul]](https://penglipuran.net/wp-content/uploads/2025/03/featured_1743385240994.jpg)
Presiden Prabowo Subianto Gelar Open House Pertama pada Idul Fitri
Presiden Prabowo Subianto telah mengadakan acara gelar griya atau open house perdananya pada hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Acara ini menarik perhatian warga yang sudah mulai berdatangan sejak pagi hari.
Pantauan detikcom pada Senin (31/3/2025) menunjukkan warga mulai memadati pintu masuk Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) di Jalan Majapahit pukul 07.45 WIB. Antrean warga mengular hingga ke pintu masuk Kemensetneg, yang menjadi akses utama bagi mereka yang hendak menghadiri acara ini.
Fakta Penting: Antrean Warga Mengular Jelang Open House
Antrean panjang terlihat di sekitar Jalan Majapahit, dengan warga dari berbagai lapisan masyarakat berdatangan untuk menyaksikan open house perdana Presiden Prabowo. Pihak keamanan setempat terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas dan memastikan keamanan peserta acara.
Menurut sumber terpercaya di lokasi, antrean ini terjadi karena tingginya minat masyarakat untuk menghadiri acara gelar griya yang diadakan Presiden. Warga menunggu sejak pagi untuk mendapatkan slot masuk ke dalam Istana Jakarta.
Dampak Sosial: Antusiasme Masyarakat Terhadap Acara Gelar Griya
Antusiasme masyarakat terhadap acara gelar griya ini menunjukkan tingginya minat warga untuk lebih dekat dengan pemerintahan. Open house perdana Presiden Prabowo menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk bersilaturahmi, tetapi juga menjadi sarana untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun koneksi yang lebih baik dengan rakyat.
Penutup: Open House sebagai Momentum Perubahan
Dengan antrean warga yang mengular, terlihat jelas bahwa acara gelar griya ini memiliki dampak signifikan di tengah masyarakat. Open house perdana Presiden Prabowo tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas bangsa.
Apakah acara ini akan menjadi trendsetter bagi pemerintah Indonesia dalam membuka diri lebih dekat dengan masyarakat? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.