Latar Belakang
Jakarta Institute mengkritik sikap ragu DPRD DKI Jakarta dalam mendukung rencana IPO PAM Jaya. Menurut Institut ini, keraguan tersebut berisiko menghambat upaya pemprovinsi untuk memastikan akses air bersih bagi warga Jakarta. Tanpa pendanaan tambahan melalui IPO, target 100 persen akses air bersih di ibu kota dikhawatirkan sulit tercapai.
Fakta Penting
Direktur Jakarta Institute, Agung Nugroho, menegaskan bahwa IPO bukanlah sama dengan privatisasi. “Pemprov DKI tetap dapat menjadi pemegang saham mayoritas dan memiliki hak veto atas keputusan strategis. IPO justru akan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi PAM Jaya,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Minggu (14/9/2025).
Dampak
Keraguan DPRD DKI dalam mendukung rencana IPO PAM Jaya tidak hanya mengganggu proyeksi pendanaan, tetapi juga berpotensi merugikan masyarakat yang membutuhkan air bersih. Jakarta Institute menekankan pentingnya sikap proaktif dari DPRD untuk mendorong IPO sebagai langkah strategis yang dapat memperkuat infrastruktur air di ibu kota.
Penutup
Dengan IPO PAM Jaya, Jakarta有望 mencapai target akses air bersih yang layak. Namun, semua tergantung pada sikap DPRD DKI yang siap mendukung rencana ini atau membiarkan warga terus berjuang untuk akses air yang lebih baik.
