
Para peternak menegaskan harga telur di tingkat peternak tetap stabil dan produksi nasional berada dalam kondisi surplus. Mereka meminta pemerintah mengawasi rantai distribusi, khususnya middleman, karena kenaikan harga di pasar bukan berasal dari peternak.
Saat Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Telur Ayam Ras di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (19/11), Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso menegaskan harga telur dari peternak tetap stabil dan berada di bawah batas acuan.
“Saat ini kami menjual dalam koridor Kisman Rp24.000-Rp26.500. Tidak pernah naik. Jadi kalau harga di pasar melonjak, ya pertanyaannya, siapa yang bermain?,” kata Yudianto dalam keterangan tertulis, Rabu (19/11/2025).






