![[Bos Daihatsu Heran: Merek Makin Banyak, tapi Penjualan Mobil di RI Malah Turun? – Lihat Faktanya!]](https://penglipuran.net/wp-content/uploads/2025/05/featured_1747724598434.jpg)
Pendahuluan
Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, mengeksplorasi fenomena menurunnya penjualan mobil di Indonesia, meskipun jumlah merek mobil yang hadir semakin bertambah. Dengan semakin banyaknya merek mobil listrik dan ICE dari negara seperti China dan Vietnam, yang diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan domestik, namun kenyataannya penjualan malah menurun.
Analisis Pasar dan Perubahan Industri
Agung menyinggung pertanyaan fundamental tentang mengapa peningkatan jumlah merek tidak menyebabkan peningkatan pasar. Dari perspektif teknis, pertumbuhan merek mobil listrik seperti BYD, Chery, dan VinFast seharusnya memberikan alternatif yang lebih beragam bagi konsumen. Namun, faktor-faktor seperti ketidakstabilan ekonomi makro, tingginya harga bahan baku, dan preferensi konsumen yang lebih cermat terhadap teknologi menjadi tantangan utama.
Performa di Pasar dan Perspektif Konsumen
Performa mobil listrik dan ICE yang ditawarkan oleh merek asing mungkin menjanjikan, namun faktor seperti ketidakpastian ekonomi dan preferensi lokal masih mempengaruhi keputusan pembelian. Konsumen cenderung lebih memilih mobil yang memiliki garansi purna jual kuat dan layanan after-sales yang terjamin, yang biasanya lebih dominan pada merek domestik atau yang sudah mapan di Indonesia.
Rekomendasi dan Langkah Maju
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan seperti Daihatsu perlu memperkuat strategi pemasaran yang memusatkan pada nilai tambah teknologi dan kualitas produk. Peningkatan kampanye awareness tentang keunggulan mobil listrik dan ICE, serta peningkatan aksesibilitas finansial melalui program kredit yang menarik, dapat menjadi langkah strategis.
Penutup
Dengan analisis mendalam tentang dinamika pasar, Agung menekankan pentingnya adaptasi teknologi dan strategi pemasaran yang lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen. Perlu dilakukan kerjasama lintas sektor untuk menciptakan ekosistem yang lebih mendukung pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.