Samarinda, Kalimantan Timur – Dalam suasana yang seharusnya dipenuhi dengan suara tilawah dan diskusi ilmu, Pondok Pesantren Nabil Husein di Samarinda tiba-tiba dipenuhi dengan asap tebal dan deru api yang merusak. kebakaran yang terjadi pada Rabu (12/3/2025) ini diduga bermula dari hubungan pendek listrik, yang menghancurkan sebagian struktur bangunan pesantren.
Insiden ini terjadi saat santri-santrenya sedang mempelajari materi agama di kelas. Api yang tiba-tiba melahap dinding dan plafon gedung utama membuat semua orang kewalahan. Para petugas pemadam kebakaran dari Polres Samarinda segera tiba di lokasi, namun api sudah merusak sebagian besar bangunan sebelum akhirnya dapat dikendalikan.
Seorang santri, Muhammad Ihsan, mengisahkan bahwa dia merasa ketakutan saat melihat api melahap ruangan dengan cepat. “Saya hanya bisa berlari keluar dengan membawa kitab suci yang saya baca sebelumnya,” ujar Ihsan.
Pihak manajemen Pondok Pesantren Nabil Husein di Samarinda Tebakar saat ini sedang mengevaluasi kerusakan yang terjadi dan merencanakan langkah-langkah perbaikan. Mereka juga mengajak masyarakat untuk tetap mendukung usaha pendidikan yang dilakukan di pesantren tersebut.
Kebakaran ini menjadi reminder penting untuk selalu waspada terhadap bahaya listrik, terutama di tempat-tempat yang sering dikunjungi banyak orang. Dengan perbaikan sistem keamanan yang lebih baik, diharapkan insiden seperti ini tidak akan terulang kembali di masa depan.