
Presiden Prabowo Subianto berencana membangun penjara khusus untuk para koruptor di pulau terpencil. Alasannya agar mereka tidak bisa kabur. Kalaupun mencoba, mereka akan berhadapan dengan hiu.
Ide tersebut tidak istimewa. Juga menjadi ironi dengan kebijakannya sendiri yang tengah gencar melakukan efisiensi di segala bidang. Program makan bergizi gratis yang menjadi andalannya saja kekurangan dana, lantas untuk apa membangun penjara yang tidak murah.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan K. Dusak pada 2016 pernah menyebut angka Rp 120 miliar untuk membangun satu penjara khusus yang berbasis teknologi canggih. Ia juga mengungkapkan Lapas Pasir Putih di Nusakambangan yang dikelilingi sungai atau parit dengan buaya di dalamnya pada sekitar tahun 2004, butuh biaya tersendiri untuk menyiapkan ratusan ekor ayam setiap harinya.