Pembuka:
Timnas Indonesia terpaksa mengubur mimpi lolos ke Piala Dunia 2026 setelah menjadi juru kunci di Grup B Kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Dua kekalahan dari Arab Saudi dan Irak membuat Garuda tanpa poin. Gagalnya kualifikasi ini pun memicu perubahan drastis di tubuh Timnas, termasuk pemecatan Patrick Kluivert dan Alex Pastoor dari posisi pelatih.
Analisis Mendalam:
Tak hanya karena hasil akhir, perjalanan Timnas Indonesia dalam kualifikasi kali ini menunjukkan sejumlah masalah. Dari pertandingan melawan Arab Saudi (1-2) dan Irak (0-1), Indonesia hanya mampu menciptakan sedikit peluang berbahaya, dengan total 3 shot on target dalam dua laga. Performa seperti ini menunjukkan kurangnya kualitas teknis dan taktik yang mumpuni.
Alex Pastoor, dalam komentarnya, menilai bahwa target lolos ke Piala Dunia 2026 untuk Indonesia tidak realistis. Pendapat ini mendapat tanggapan dari Andre Rosiade, yang aktif di dunia sepak bola melalui perannya di Semen Padang dan DPR RI. Rosiade menilai bahwa PSSI perlu melakukan evaluasi menyeluruh, tak hanya pada pelatih, tetapi juga pada sistem pengembangan pemain nasional.
Statistik Kunci:
– Total poin Timnas Indonesia: 0 (dari 2 laga)
– Gol: 1 (oleh M. Idris melawan Arab Saudi)
– Kekalahan: 2 (dari Arab Saudi 1-2 dan Irak 0-1)
– Peluang berbahaya: 3 shot on target
Pandangan Pelatih:
Andre Rosiade mengkritisi strategi yang digunakan oleh skuad asuhan Patrick Kluivert. Menurutnya, Timnas Indonesia kurang mampu mengadaptasi gaya permainan lawan, terutama dalam hal transisi bola dan pressing. Rosiade juga menyarankan agar PSSI lebih fokus pada pengembangan pemain muda melalui program yang lebih terstruktur, daripada terus bergantung pada pelatih asing.
Penutup:
Gagalnya kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi pelajaran berharga untuk sepak bola Indonesia. Diperlukan perubahan fundamental, tak hanya di level timnas, tetapi juga di sistem基层 bola nasional. Dengan evaluasi yang cermat dan rencana jangka panjang, Indonesia mungkin dapat bangkit kembali di masa depan.
