
Latar Belakang
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus baru-baru ini mendengar keluhan dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Endang Komarudin, terkait masalah krusial di sektor kesehatan daerah tersebut. Benjamin mengakui bahwa ada 43 puskesmas di Lebak yang saat ini mengalami kekurangan dokter, sehingga menimbulkan tantangan besar bagi pelayanan kesehatan masyarakat.
Fakta Penting
Keluhan tersebut disampaikan saat kunjungan Wamenkes ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (11/11/2025). Dalam pertemuan yang hadir Gubernur Banten Andra Soni, pimpinan pemerintah daerah, serta kepala dinas kesehatan se-Provinsi Banten ini, Benjamin menegaskan bahwa masalah ini menjadi prioritas utama untuk segera ditangani. “Kekurangan dokter di 43 puskesmas di Lebak tidak hanya menjadi masalah lokal, tetapi juga berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” ujar Benjamin dalam keterangan resminya.
Dampak
Kurangnya tenaga dokter di puskesmas tidak hanya menghambat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga menambah beban pada rumah sakit rujukan yang sudah padat. Gubernur Banten Andra Soni menambahkan bahwa pihak daerah telah berupaya keras untuk menambah tenaga kesehatan, namun tantangan dalam merekrut dan mempertahankan dokter di daerah terpencil tetap menjadi hambatan utama. “Kami berharap ada solusi sinergis antara Pusat dan Daerah untuk menangani masalah ini secara efektif,” ungkap Andra.
Penutup
Kehadiran Wamenkes Benjamin Paulus Octavianus di Banten menjadi momentum penting untuk membahas solusi jangka panjang terhadap kekurangan dokter di 43 puskesmas di Lebak. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan secara signifikan. Sebagai pertanyaan retoris, apakah langkah-langkah konkret sudah siap dilakukan untuk mengatasi masalah ini?






