
Pembongkaran Pemulung Narkoba di Lapas, 100 Napi High Risk Dipindahkan
Sebanyak 100 narapidana (napi) dengan risiko tinggi telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan sebagai langkah keras dalam upaya penghapusan narkoba dan smartphone di dalam penjara. Ratusan warga binaan ini tercatat sebagai pelaku kasus narkotika yang kerap melanggar aturan berat, termasuk kepemilikan HP dan narkoba.
Latar Belakang
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menegaskan inisiatif ini sebagai bagian dari komitmen keras untuk membersihkan Lapas dan Rutan dari barang haram dan alat komunikasi yang merusak. “Terbukti ulang kali melanggar, terutama dengan narkoba dan HP, maka Nusakambangan dengan kondisi super maksimum adalah jawaban yang tepat,” jelas Humas Djarot, Rika Aprianti, Sabtu (31/5/2025).
Fakta Penting
– Target Utama: Warga binaan kasus narkotika dengan riwayat pelanggaran berat.
– Lokasi Pindahan: Lapas Nusakambangan, dikenal sebagai penjara dengan kategori super maksimum di Indonesia.
– Tujuan: Mencegah penyebaran narkoba dan pemanfaatan HP dalam upaya kriminal.
Dampak
Langkah ini diharapkan menjadi contoh keras dalam pencegahan tindakan kriminal di dalam penjara. Selain itu, ini juga menandai upaya serius pemerintah untuk memperkuat sistem tahanan dan meminimalkan risiko gangguan keamanan di Lapas.
Penutup
Dengan transfer massal ini, pemerintah menunjukkan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelanggaran berat di dalam tahanan. Pertanyaan yang muncul: apakah langkah ini akan efektif dalam jangka panjang, dan bagaimana dampaknya terhadap sistem hukuman di Indonesia?