Trump Cabut Status Hukum 532 Ribu Imigran, Mewajibkan Mereka Angkat Kaki dari AS
Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan kontroversial yang mencabut status hukum sekitar 532 ribu imigran di AS, memberikan waktu beberapa minggu untuk meninggalkan negara tersebut. Ini merupakan langkah terbaru dalam upaya Trump untuk menjalankan janjinya tentang kampanye deportasi terbesar dalam sejarah AS, khususnya mengendalikan imigrasi dari negara-negara Amerika Latin.
Latar Belakang
Perintah pencabutan status hukum ini, dilaporkan oleh AFP pada Sabtu (22/3/2025), mempengaruhi sekitar 532.000 warga dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela. Mereka datang ke AS di bawah skema yang diluncurkan oleh mantan Presiden Joe Biden pada Oktober 2022 dan diperluas pada Januari 2023. Kebijakan ini menjadi titik kontroversi karena dianggap mengejar janji kampanye Trump sebelumnya.
Fakta Penting
– Angka: Sekitar 532 ribu imigran akan kehilangan status hukum dan diminta untuk meninggalkan AS dalam beberapa minggu.
– Asal Negara: Warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela menjadi target utama kebijakan ini.
– Sejarah: Skema yang dicabut ini sebenarnya diluncurkan oleh pemerintahan Biden, namun diperluas oleh Trump.
Dampak
Kebijakan ini menyebabkan kekhawatiran luas di kalangan masyarakat imigran dan LSM. Mereka mengutuk langkah Trump sebagai tindakan yang keras dan tidak manusiawi, terutama mengingat banyak imigran yang telah menghabiskan tahun-tahun di AS. Di sisi lain, pendukung Trump menyambut kebijakan ini sebagai langkah penting untuk memperkuat kontrol imigrasi dan keamanan negara.
Penutup
Dengan mencabut status hukum 532 ribu imigran, Trump tidak hanya mengguncangkan komunitas imigran di AS, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang dampak sosial dan politik jangka panjang. Apakah langkah ini akan memperkuat atau merusak citra AS sebagai negara pelarian? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.
