Truk ODOL: Masalah Belum Beres, Jembatan Timbang Jadi Pajangan

Truk ODOL: Masalah Belum Beres, Jembatan Timbang Jadi Pajangan
Truk ODOL: Masalah Belum Beres, Jembatan Timbang Jadi Pajangan

Praktik Truk ODOL dan Jembatan Timbang yang Tidak Efektif
Masalah truk over dimension over load (ODOL) yang masih terjadi menjadi sorotan penting, terutama dengan adanya jembatan timbang yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang saat ini nyaris tidak memiliki fungsi yang nyata, lebih mirip menjadi pajangan daripada alat pengukur yang efektif.
Analisis Fasilitas dan Teknologi
UPPKB menghadapi beberapa masalah utama, seperti kapasitas yang tidak mencukupi, fasilitas yang terbatas, dan rawan terjadinya pungli. Selain itu, masalah kompetensi dan reward bagi pengelola menjadi hambatan tambahan. Dari sisi teknologi, adopsi sistem alternatif seperti Weight-in-Motion (WIM) yang lebih canggih masih terbatas, sehingga pengukuran truk ODOL belum optimal.
Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perbaikan pada infrastruktur jembatan timbang, peningkatan kapasitas, serta pencegahan pungli. Peningkatan kompetensi pengelola dan pemberian reward yang sesuai juga menjadi kunci. Selain itu, adopsi teknologi seperti WIM secara luas diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengukuran truk ODOL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *