
Kementerian Kesehatan RI menyesalkan laporan kekerasan seksual peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran universitas padjajaran prodi anestesi. Pria berinisial PAP itu diduga melakukan pemerkosaan kepada korban, yang tengah mendampingi ayahnya menjalani pengobatan dan tengah dirawat di ICU.
Peristiwa terjadi saat korban hendak menjalani menjalani crossmatch, yakni pemeriksaan penting yang dilakukan sebelum transfusi darah. Tes ini diperlukan korban sebelum donor untuk mengantisipasi adanya risiko reaksi penolakan oleh sistem imun. Korban melakukan tindakan tersebut tengah malam, nahas ia malah mendapatkan obat bius hingga baru tersadar di pagi hari, dan hasil visum menunjukkan adanya bekas sperma.