
Peluang Sanae Takaichi untuk menjadi Perdana Menteri perempuan pertama Jepang menjadi berat setelah koalisi partai berkuasa pecah. Mitra koalisi mereka mengundurkan diri.
Dilansir Reuters , Minggu (12/10/2025), Partai Demokrat Liberal yang telah memerintah Jepang hampir sepanjang era pascaperang memilih Takaichi yang merupakan konservatif garis keras sebagai ketua barunya pada akhir pekan lalu. Namun, dia harus mendapatkan persetujuan di parlemen untuk menjadi perdana menteri pada akhir bulan ini.
Hal itu sebelumnya dianggap cukup mudah mengingat koalisinya memiliki kursi terbanyak di parlemen Jepang meskipun bukan kurang mayoritas. Namun, langkah itu bakal berat usai mundurnya Komeito dari koalisi Partai Demokrat Liberal.