
Revolusi Persenjataan nuklir rusia di Bawah Moratorium
Moskow mengakui bahwa selama moratorium pengerahan rudal nuklir, mereka terus mengembangkan rudal-rudal canggih tersebut, bahkan menyatakan memiliki cadangan persenjataan yang substansial. Ini menjadi sorotan internasional, terutama dalam konteks ketegangan global saat ini.
Latar Belakang
Menurut laporan Reuters, Senin (11/8/2025), kantor berita Rusia RIA melaporkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengungkapkan dalam wawancara dengan Rossiya-1 bahwa Moskow tetap aktif dalam pengembangan sistem rudal jarak menengah dan pendek selama moratorium. Ini menandakan bahwa Rusia tidak mengurangi upayanya dalam memperkuat kapasitas militer, bahkan di tengah upaya internasional untuk menurunkan ketegangan.
Fakta Penting
– Pengembangan Aktif: Rusia mengklaim telah melakukan pengembangan rudal nuklir secara terus-menerus selama moratorium, menghasilkan cadangan persenjataan yang signifikan.
– Dukungan Data: Laporan RIA dan Reuters memberikan kredibilitas tinggi terhadap pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa ini bukan sekadar klaim tanpa dasar.
– Implikasi Global: Kebijakan Rusia ini menimbulkan khawatir tentang stabilitas internasional dan potensi eskalasi konflik nuklir.
Penutup
Dengan pengembangan rudal nuklir yang terus berlangsung, Rusia tidak hanya mengancam ketentraman global, tetapi juga menantang upaya internasional untuk menurunkan ketegangan. Pertanyaan yang muncul adalah: Bisakah masyarakat internasional menemukan jalan keluar dari situasi ini sebelum terlambat?