
Rencana Ambisius Pemerintah untuk Peningkatan Pekerja Migran
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengumumkan rencana ambisius pemerintah untuk menempatkan 500 ribu pekerja migran ke luar negeri pada tahun 2026. Dari jumlah tersebut, sebanyak 300 ribu pekerja diharapkan berasal dari lulusan SMK, menunjukkan fokus pada pengembangan keterampilan vokasional di Indonesia.
Latar Belakang Rencana Ini
Christina Aryani menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari prioritas presiden untuk meningkatkan kualitas hidup pekerja migran melalui peningkatan akses mereka ke pasar kerja global. “Penempatan 500 ribu pekerja migran ke luar negeri adalah salah satu program prioritas yang diarahkan oleh Bapak Presiden,” kata Christina usai rapat lintas kementerian di Jakarta Pusat pada Jumat (14/11/2025).
Fakta Penting
Rencana ini akan memprioritaskan pekerja dari lulusan SMK, yang dianggap memiliki keterampilan yang lebih cocok untuk permintaan pasar kerja internasional. Christina juga menyebut bahwa penempatan ini akan difokuskan pada negara dengan permintaan tinggi untuk tenaga kerja khusus, seperti Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia, khususnya di kalangan remaja dan muda, serta meningkatkan pemasukan devisa negara melalui remitansi pekerja migran. Namun, pertanyaan tetap muncul tentang perlindungan dan kualitas layanan yang akan diterima pekerja migran di negara tujuan.
Penutup
Dengan rencana ini, pemerintah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia di kancah internasional. Namun, tantangan dalam implementasi harus diantisipasi untuk memastikan program ini berhasil memberikan manfaat yang nyata bagi para pekerja dan negara.






