
Psikolog anak dan remaja Sani Budiantini Hermawan menyoroti temuan Densus 88 Antiteror terkait ‘memetic violence’ di balik kasus ledakan SMAN 72 Jakarta. Terduga pelaku diketahui pelajar di sekolah tersebut.
Istilah ini disebutnya merujuk pada penyebaran bentuk-bentuk kekerasan, tetapi berupa ide atau simbol, tidak sebagai bentuk aksi nyata.
Simbol atau ide tersebut yang kemudian dikemas sebagai tindakan heroik, padahal sebenarnya termasuk kekerasan. Ia penyebut pengemasan seperti ini malah mudah menyebar dan menghasut banyak generasi muda.





