
Suruh Staf Rapat Jam 3 Pagi, PM Jepang Ramai Dikritik!
Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menuai kritikan hebat setelah memerintahkan stafnya untuk rapat pada pukul 03.00 pagi. Keputusan kontroversial ini dilaporkan oleh South China Morning Post pada 14 November 2025 dan langsung menjadi sorotan publik.
Latar Belakang
Takaichi sebelumnya telah menjanjikan untuk “bekerja bagai kuda” setelah berhasil memenangkan pemilihan Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), yang membawanya ke kursi kekuasaan. Namun, janji itu kini dianggap tidak main-main, setelah dia memerintahkan rapat dini hari yang mengejutkan staf.
Fakta Penting
– Rapat yang diminta pada pukul 03.00 pagi ini dianggap memberikan contoh berbahaya untuk budaya kerja berlebihan di Jepang.
– Kasus karoshi, atau kematian akibat kerja berlebihan, menjadi masalah serius di Jepang. Saat ini, pemerintah sedang berupaya melonggarkan batasan jam kerja maksimum untuk mencegah kejadian serupa.
Dampak
Kritikan terhadap Takaichi tidak hanya datang dari publik, tetapi juga dari kalangan internal Partai LDP. Para kritikus khawatir bahwa keputusannya ini akan memperburuk budaya kerja berlebihan yang sudah merajalela di Jepang.
Penutup
Keputusan Takaichi untuk rapat dini hari ini menjadi sorotan negatif, terutama karena Jepang sedang berusaha mengatasi kasus karoshi. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah Perdana Menteri baru ini akan mampu menjadi contoh yang lebih baik dalam mendorong produktivitas tanpa merugikan kesehatan stafnya?






