
Senjata kesaktian Pancasila sedang diuji. Refleksi atas daya sakti Pancasila terletak pada, apakah sinar Pancasila mampu menjadi penerang “rumah gelap bangsa” Indonesia?
Sejak awal kelahiran Pancasila, Bung Karno, salah satu tokoh penggali, menyebut Pancasila sebagai laitstar atau istilah bahasa Jerman yang artinya ‘bintang penuntun’ revolusi Indonesia. Pelita Indonesia menuju kemerdekaan sejati, kesejahteraan, keadilan sosial, dan persatuan bangsa.
Menjadi lentera, suluh, penyinar, pedoman, dan api pandu jalan panjang Indonesia membangun. “Pancasila adalah pemersatu dan pelita hidup bangsa dalam menerangi jalan revolusinya” (Di Bawah Bendera Revolusi, 1963).