
Pendahuluan
Gempa bumi yang terjadi di Myanmar dan Thailand baru-baru ini telah menyebabkan dampak yang lebih dari sekadar getaran. Menurut pejabat kesehatan Thailand, fenomena ‘Earthquake Drunk’ atau pusing berkelanjutan menjadi salah satu gejala yang perlu diperhatikan setelah bencana.
Manfaat Utama
Memahami gejala seperti pusing, kegelisahan, dan perubahan perilaku dapat membantu individu mengidentifikasi tanda-tanda stres akut setelah bencana. Varoth Chotpitayasunondh, juru bicara departemen kesehatan mental Thailand, mengingatkan pentingnya memantau perubahan emosional dan psikologis untuk mencegah masalah jangka panjang.
Cara Penerapan
1. Perhatikan Perubahan Diri Sendiri: Setelah gempa, evaluasi perasaan, pikiran, dan perilaku Anda. Jika merasa pusing atau gelisah secara berkelanjutan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
2. Budayakan Komunikasi: Diskusikan pengalaman dan perasaan Anda dengan orang terdekat untuk mengurangi beban emosional.
3. Temui Ahli Kesehatan: Jika gejala berlanjut atau mempengaruhi kualitas hidup, konsultasikan dengan psikolog atau dokter spesialis.
Fakta Ilmiah
Studi menunjukkan bahwa bencana alam seperti gempa bumi dapat menyebabkan respons psikologis yang beragam, termasuk ‘Earthquake Drunk’. Fenomena ini biasanya terjadi karena shock dan stres akut setelah peristiwa traumatis.
Penutup
Memahami dan menghadapi efek psikologis dari gempa bumi adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan mental yang baik. Dengan mencari bantuan yang tepat, dampak jangka panjang dari ‘Earthquake Drunk’ dapat diminimalkan.