
Latar Belakang
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, baru-baru ini menyambangi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri, Jawa Timur, dan terkejut dengan bakat serta kemampuan siswa-siswi yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Kegiatan dialog antara Kemensos dan Sekolah Rakyat ini tidak hanya menampilkan talenta anak-anak, tetapi juga menggugah perasaan Gus Ipul melalui kisah-kisah inspiratif mereka.
Fakta Penting
Di acara pembukaan, seorang siswa mengungkapkan puisi yang mengharu biru: “Aku anak kecil yang dulu berjalan tanpa sepatu, melewati lumpur dan jalan berdebu. Ibuku selalu berkata: sekolah saja. Kadang lapar datang lebih dulu dari pelajaran.” Ucapan ini disusul dengan penampilan menawan, seperti Tari Srigayo, pidato Bahasa Inggris, atraksi silat, dan paduan suara, yang semua ditampilkan di hadapan Gus Ipul dan undangan lainnya.
Dampak
Kunjungan Gus Ipul ke SRMA 24 tidak hanya menjadi momentum pengakuan atas bakat siswa-siswi, tetapi juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam mengubah nasib anak-anak dari latar belakang kurang mampu. Dengan beroperasinya sejak 14 Juli 2025, SRMA 24 terus berupaya memberikan akses pendidikan yang berkualitas, bahkan untuk mereka yang biasanya terpinggirkan.
Penutup
Gus Ipul dan pihak Kemensos berharap, melalui inisiatif seperti SRMA 24, lebih banyak anak-anak miskin dapat merasakan manfaat pendidikan yang merata. Kunjungan ini juga menjadi pengingat bahwa bakat tidak terbatas pada latar belakang, tetapi pada kesempatan dandukungan yang diberikan.






