
Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menolak visa medis untuk Samir Muhammed Samir Zekut, bocah berusia 11 tahun. Samir kehilangan lengan kiri, kedua kaki, dan sebagian penglihatannya akibat serangan udara Israel di Gaza.
Tadinya, Samir hendak dibawa ke rumah sakit di Florida. Namun Amerika menutup pintu. Negeri adidaya ini menganggap seorang anak cacat, korban perang, sebagai ancaman keamanan nasional. Pada tubuh Samir yang rapuh, klaim Amerika sebagai bangsa yang menjunjung kemanusiaan runtuh.
Padahal sejarah pernah mencatat wajah lain Amerika Serikat: membuka diri bagi pengungsi Hungaria tahun 1956, bagi eksodus Kuba pada 1960-an, dan bagi korban perang Bosnia pada 1990-an.