Pendukung Pahlawan Nasional: Ketua PBNU Gus Fahrur Dukung Penetapan Soeharto dan Gus Dur
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) mengambil langkah yang kontroversial dengan mendukung usulan Kementerian Sosial RI kepada Dewan Gelar untuk menetapkan Soeharto dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional pada tahun ini. Dukungannya ini menambah panas debat publik terkait legasi kedua tokoh tersebut.
Latar Belakang Dukungan Gus Fahrur
Gus Fahrur menegaskan pentingnya belajar dari masa lalu, baik kebaikannya maupun kekurangannya, untuk membangun masa depan yang lebih bijak dan berkeadaban. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghormati jasa para pendahulunya,” ujar Gus Fahrur dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11). Ia juga menyinggung kaidah Islam: “Al-muhafazhah ‘ala al-qadim ash-shalih wal akhdzu bil jadid al-ashlah,” yang menekankan pentingnya menjaga nilai baik masa lalu sambil menerima perubahan positif.
Dampak Sosial dan Politik
Dukungan Gus Fahrur kepada Soeharto dan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional tidak hanya mengejutkan publik, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Indonesia menilai kembali tokoh-tokoh berpengaruh di masa lalu. Apakah penghargaan ini akan mendorong refleksi nasional yang lebih dalam, atau malah memicu perpecahan? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.
