
Perang Saudara Myanmar Menyebabkan Hancurnya Jembatan Sejarah
Junta militer Myanmar mengklaim bahwa jembatan era kolonial Inggris, yang pernah menjadi jembatan kereta api tertinggi di dunia, telah “dibom dan dihancurkan” oleh kelompok antikudeta. jembatan gokteik, yang memiliki sejarah panjang, menjadi korban terbaru dari konflik yang melanda negara tersebut sejak kudeta tahun 2021.
Latar Belakang
Sejak kudeta pada tahun 2021 yang menggulingkan pemerintah sipil, Myanmar tengah dilanda perang saudara. Militer menanggapi gerakan prodemokrasi dan organisasi etnis bersenjata dengan keras. Jembatan Gokteik, yang dibangun pada era kolonial Inggris, tidak hanya menjadi ikon arsitektur tetapi juga simbol sejarah yang berharga.
Fakta Penting
Juru bicara junta, Zaw Min Tun, menuding Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) dan Pasukan Pertahanan Rakyat sebagai pelaku serangan tersebut. Ia mengklaim bahwa jembatan ini “dibom dan dihancurkan” dalam aksi yang menunjukkan eskalasi kekerasan di negara tersebut.
Dampak
Hancurnya jembatan ini tidak hanya merusak infrastruktur penting tetapi juga menambah derita rakyat Myanmar yang terus menderita akibat konflik berkepanjangan. Peristiwa ini menegaskan bahwa perang saudara tidak hanya menghancurkan nyawa tetapi juga warisan sejarah yang tak ternilai.
Penutup
Kehancuran jembatan Gokteik menjadi ingatan bahwa konflik di Myanmar tidak hanya mempengaruhi masa kini tetapi juga merusak warisan masa lalu. Pertanyaan yang muncul adalah: berapa lama konflik ini akan terus berlanjut, dan berapa banyak lagi korban yang harus ditanggung?