Berita  

Iring-iringan Ojol Kawal Ambulans Jenazah Affan Kurniawan ke Rumah Duka, Solidaritas Menawan di tengah Tragedi

Iring-iringan Ojol Kawal Ambulans Jenazah Affan Kurniawan ke Rumah Duka, Solidaritas Menawan di tengah Tragedi
Iring-iringan Ojol Kawal ambulans jenazah Affan Kurniawan ke Rumah Duka, Solidaritas Menawan di tengah Tragedi

Solidaritas Ojol dalam MenyikApi Tragedi Affan Kurniawan
Dalam suasana dini hari yang gelap, ambulans yang membawa jenazah Affan Kurniawan, sopir ojek online yang tewas dilindas rantis Brimob, mulai bergerak dari RSCM Jakarta menuju rumah duka di Blora, Jakarta Pusat. Namun, perjalanan itu tidak terjadi sendiri—iring-iringan sesama ojek online yang mengenakan seragam kerja menjadi bagian tak terpisahkan dari momen ini.
Latar Belakang Tragedi yang Menggetarkan
Affan Kurniawan, seorang sopir ojek online, menjadi korban fatal setelah dilindas rantis Brimob. Jenazahnya sebelumnya disemayamkan di RSCM Jakarta sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka pada Jumat (29/8/2025) dini hari. Peristiwa ini telah mencuri perhatian publik, terutama setelah aksi solidaritas dari sesama ojol yang menunjukkan kepedulian dan rasa persaudaraan di tengah ketidakpastian.
Fakta Penting dari Iring-iringan Solidaritas
Pada pukul 02.30 WIB, ambulans mulai bergerak dari RSCM. Di sepanjang perjalanan, puluhan ojek online ikut mengawal dengan penuh emosi. Mereka tidak hanya memberikan penghormatan, tetapi juga menjadi simbol solidaritas yang menawan di tengah tragedi.
Dampak Sosial yang Mempengaruhi
Aksi ini telah mencetuskan perbincangan luas di media sosial, dengan netizen mengapresiasi tindakan para ojol yang menunjukkan rasa persaudaraan dan kepedulian. Sebuah sumber terpercaya menuturkan bahwa peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dalam menghadapi musibah.
Penutup: Solidaritas Menjadi Cahaya di Tengah Kebuntuan
Tragedi Affan Kurniawan mungkin tidak akan pernah terlupakan, namun aksi solidaritas dari sesama ojol menjadi titik terang di tengah gelapnya duka. Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa di balik ketidakpastian, rasa persaudaraan dan empati tetap mampu menjadi pemicu perubahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *