
Latar Belakang
Investasi di Jawa Tengah mencapai angka yang menjanjikan pada tahun 2025, dengan total realisasi Rp 57 triliun. Menariknya, 65% dari jumlah tersebut berasal dari penanaman modal asing (pma), sementara sisanya dikuasai oleh penanaman modal dalam negeri.
Fakta Penting
Dalam keterangan tertulisnya, Luthfi menekankan pentingnya peran Perusahaan Perdagangan Internasional Terbatas (Perpit) dalam meningkatkan ikut serta domestik. “Perpit harus ikut mewarnai pembangunan di Jawa Tengah dan menjawab tantangan untuk mengalahkan investasi dari luar negeri,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).
Dampak
Angka ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah terus menjadi magnet bagi investor asing, namun juga menegaskan pentingnya peran lokal dalam memastikan pertumbuhan yang seimbang.
Penutup
Realisasi investasi ini tidak hanya menggambarkan potensi ekonomi Jawa Tengah, tetapi juga menantang pemerintah dan pelaku usaha lokal untuk lebih aktif dalam memaksimalkan sumber daya daerah.
=== VARIASI 2 ===
Judul: Jawa Tengah Menarik Rp 57 Triliun Investasi, 65% dari Luar Negeri
Isi:
Latar Belakang
Pada tahun 2025, Jawa Tengah mencatatkan angka investasi yang mengesankan dengan total realisasi Rp 57 triliun. Dari jumlah tersebut, 65% berasal dari penanaman modal asing (PMA), menunjukkan daya tarik daerah ini bagi investor internasional.
Fakta Penting
Luthfi, dalam keterangan tertulisnya, menggarisbawahi pentingnya peran Perusahaan Perdagangan Internasional Terbatas (Perpit) dalam meningkatkan ikut serta lokal. “Perpit harus ikut mewarnai pembangunan di Jawa Tengah dan menjawab tantangan untuk mengalahkan investasi dari luar negeri,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).
Dampak
Angka ini tidak hanya mencerminkan potensi ekonomi Jawa Tengah, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara asing dan dalam negeri untuk mencapai pertumbuhan yang lebih seimbang.
Penutup
Realisasi investasi ini menjadi bukti nyata bahwa Jawa Tengah terus menjadi destinasi menjanjikan bagi investor, namun juga menantang pelaku usaha lokal untuk lebih aktif dalam memaksimalkan sumber daya daerah.