Paragraf Pembuka
Carlo Ancelotti menunjukkan kekecewaannya setelah Real Madrid mengalahkan Getafe dengan skor tipis 1-0 di Colliseum. Ancelotti marah-marah kepada Endrick, pemain muda Brasil yang dimainkan sebagai starter. Performa Endrick dinilai tidak memenuhi ekspektasi, terutama saat ditandemkan dengan Vinicius Junior di lini depan.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan berlangsung ketat sejak awal. Endrick mendapat kesempatan untuk membuktikan diri, namun sayangnya, dia tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya. Ancelotti tampak tidak sabar dengan beberapa keputusan Endrick di lapangan, bahkan sampai marah-marah di bench. Di sisi lain, Arda Guler menjadi pahlawan Los Blancos dengan golnya di menit ke-21 yang akhirnya memastikan kemenangan.
Statistik Kunci
Endrick memiliki 15 kali sentuhan bola, namun hanya 4 di antaranya yang menjadi peluang nyata. Vinicius Junior lebih dominan dengan 7 kali tembakan, meskipun tidak semuanya akurat. Getafe juga memberikan ancaman, namun kiper Madrid mampu menjaga gawangnya tetap aman. Performa Endrick jauh dari harapan, sehingga Ancelotti tidak sungkan untuk mengekspresikan kekecewaannya.
Pandangan Pelatih
Ancelotti mengkritik keras Endrick setelah pertandingan. “Endrick harus lebih fokus. Dia punya talenta, tapi permainannya malam ini tidak menjanjikan,” ujar pelatih berpengalaman tersebut. Ini bukan kali pertama Ancelotti menunjukkan ketidakpuasannya dengan performa pemain muda Brasil. Endrick perlu menunjukkan perbaikan signifikan jika ingin mempertahankan posisinya di tim utama.
Penutup
Kemenangan tipis atas Getafe menjadi momentum penting untuk Real Madrid. Namun, Ancelotti Marahi Endrick: Berhenti Main-main! menjadi peringatan penting bagi pemain muda tersebut. Endrick harus segera menunjukkan permainan terbaiknya jika ingin bersaing dengan pemain-pemain top di Madrid. Bagi penggemar bola, ini adalah pelajaran bahwa performa konsisten adalah kunci sukses di level tertinggi.
