
Rusia menawarkan dialog nuklir dengan Amerika Serikat (AS), setelah Presiden Donald Trump menuduh Moskow melakukan uji coba nuklir bawah tanah secara rahasia. Dialog itu dimaksudkan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir terbanyak di dunia tersebut.
Rusia melakukan uji coba sistem persenjataan bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir dalam beberapa pekan terakhir, tetapi menolak tuduhan Trump bahwa mereka telah meledakkan perangkat nuklir secara diam-diam.
Trump memicu kekhawatiran dan kebingungan bulan lalu ketika mengumumkan dirinya telah memerintahkan Pentagon untuk memulai kembali uji coba senjata nuklir, sebagai balasan atas uji coba yang dilakukan oleh Rusia dan China. Baik Moskow maupun Beijing membantah melakukan melakukan uji coba nuklir.






