Berita  

“Proyek Pengolahan Air Limbah DKI: Pramono Akui Macet, Siap Rekayasa Lalin”

proyek pengolahan air limbah DKI: Pramono Akui Macet, Siap Rekayasa Lalin”

Pramono Anung: Proyek JSDP Akan Dampak Macet, Siap Rekayasa Lalin
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui bahwa proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) akan berdampak pada kemacetan lalu lintas. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi dampak tersebut.
Latar Belakang
Proyek pengolahan air limbah ini menjadi sorotan karena dikhawatirkan akan memicu kemacetan di sejumlah wilayah Jakarta. Namun, setelah meninjau langsung proyek JSDP Zona 1 di Pluit, Jakarta Utara, Pramono menyatakan bahwa pekerjaan dilakukan di bawah tanah dengan kedalaman hingga 30 meter.
Fakta Penting
– Proyek JSDP terdiri dari beberapa zona, dengan Zona 1 menjadi titik perhatian utama karena lokasinya di Pluit.
– Pekerjaan di bawah tanah mencapai kedalaman 20-30 meter, yang menurut Pramono, minim dampak pada lalu lintas di permukaan.
– Gubernur menjanjikan rekayasa lalu lintas yang efektif untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi.
Dampak
Walaupun proyek ini diharapkan meningkatkan sistem pengolahan air limbah di DKI Jakarta, dampak pada kemacetan tetap menjadi perhatian publik. Pramono mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan memastikan rencana rekayasa lalin berjalan dengan baik.
Penutup
Proyek JSDP menjadi contoh bagaimana pengembangan infrastruktur dapat memberikan manfaat jangka panjang, namun juga menuntut perencanaan yang matang untuk mengurangi dampak negatif. Dengan rekayasa lalin yang cermat, Pramono berharap proyek ini dapat berjalan tanpa menyebabkan kemacetan yang berlebihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *