
Latar Belakang
Kementerian Kebudayaan RI melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Banten dan Jakarta, pada tahun ini kembali menyelenggarakan kegiatan Sasaka Cibanten, dengan tema ‘Naritis Cai, Mapag Kabantenan’. Rangkaian yang terbagi menjadi tiga kegiatan tersebut, kini tengah memasuki rangkaian Hilir, atau rangkaian kegiatan Sasaka Cibanten terakhir yang dilaksanakan di Benteng Speelwijk, Keraton Kaibon, dan Vihara Avalokitesvara, Banten Lama.
Fakta Penting
Menbud Fadli Zon hadir dalam Sasaka Cibanten tahap terakhir ini dan meresmikan monumen simbolis jalur masuk Cornelis de Houtman ke wilayah Nusantara. Monumen ini menjadi penanda penting sejarah masuknya Cornelis de Houtman ke Banten, yang diharapkan menjadi awal rekonstruksi sejarah.
Dampak
Monumen ini tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga mengundang perhatian pada pentingnya Banten sebagai wilayah dengan pelabuhan besar, perdagangan, dan akulturasi budaya.
Penutup
Dengan resmikan monumen ini, Kementerian Kebudayaan RI menegaskan komitmen untuk melestarikan budaya dan sejarah Indonesia. Sasaka Cibanten tak hanya merayakan keberagaman budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk merekonstruksi sejarah.






