Berita  

P2G Usul Bahasa Mandarin Menyapu Sekolah, Bahasa Portugis Ditinggalkan Bisnis

P2G Usul Bahasa Mandarin Menyapu Sekolah, Bahasa Portugis Ditinggalkan Bisnis
P2G Usul Bahasa mandarin Menyapu Sekolah, Bahasa Portugis Ditinggalkan Bisnis

Latar Belakang
Koordinator Nasional (Kornas) Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mengecam keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memasukkan pelajaran Bahasa Portugis di sekolah-sekolah Indonesia. Menurut P2G, Bahasa Mandarin seharusnya mendapat prioritas lebih tinggi.
Fakta Penting
Satriwan mengemukakan bahwa penambahan Bahasa Portugis akan menambah beban kurikulum yang sudah padat. “Mata pelajaran kita sudah relatif padat. Penambahan ini akan menyebabkan kepadatan dan kesumpekan bagi murid-murid kita,” ujarnya.
P2G lebih menyarankan pemerintah untuk fokus pada Bahasa Mandarin, yang menjanjikan peluang kerja lebih luas. “Penguasaan Bahasa Mandarin dapat membuka pintu lebih lebar untuk mencari pekerjaan,” tambah Satriwan.
Dampak
Usulan P2G ini menimbulkan pertanyaan soal orientasi pendidikan Indonesia. Dengan fokus pada Bahasa Mandarin, apakah negara akan kehilangan peluang kerja di bidang-bidang yang lebih mengutamakan Bahasa Portugis?
Penutup:
Usulan P2G ini mencerminkan perdebatan yang lebih luas tentang arah pendidikan di Indonesia. Dengan menyarankan Bahasa Mandarin, P2G mengajak pemerintah untuk memprioritaskan bahasa yang lebih global dan menjanjikan. Namun, pertanyaan tetap berlangsung: apakah ini jawaban yang tepat untuk tantangan pendidikan dan ekonomi kita?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *