
Kebanyakan orang mungkin familiar dengan ‘sperma terkuat yang berhasil menembus sel telur dan mengalahkan sperma lainnya yang menjadi cikal bakal manusia’. Tetapi, kenyataannya ternyata tidak seperti itu.
Fenomena yang keliru ini seakan menganggap pria memegang andil utama dalam proses pembuahan dan tidak memperhatikan peran wanita. Padahal, sebuah riset ilmiah sudah mematahkan pandangan tersebut.
Peneliti di Zurich University, Robert D Martin, berupaya mematahkan mitos keperkasaan sperma dalam studi berjudul ‘The Macho Sperm Myth’ yang dipublikasi di laman Aeon . Menurutnya, narasi perlombaan jutaan sperma untuk mencapai sel telur adalah bentuk fantasi pria semata dan dongeng ilmiah.