Belakangan ini, kasus keracunan program makan bergizi gratis (MBG) kembali meningkat drastis di berbagai daerah. Dari 6 hingga 12 Oktober 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat 1.084 korban baru, menunjukkan masalah serius dalam pelaksanaan program ini.
Penjelasan Mendalam
Lonjakan kasus ini tidak hanya mempengaruhi anak sekolah, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan kualitas pelayanan publik. Menurut Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI, setiap pekan ribuan anak mengalami keracunan akibat program MBG, namun pemerintah belum mengambil tindakan tegas untuk menutup dapur-dapur yang tidak memenuhi standar.
Saran Praktis
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap makanan yang disediakan melalui program MBG. Orang tua dan guru sebaiknya memonitor kondisi anak secara rutin dan segera melakukan tindakan medis bila terjadi gejala keracunan.
Penutup
Kasus keracunan MBG menunjukkan urgensi perbaikan sistem pengawasan dan pelaksanaan program. Pemerintah diminta untuk segera merevisi mekanisme MBG dan memastikan kualitas makanan yang aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian, program yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak dapat benar-benar memberikan manfaat yang diharapkan.
