
Latar Belakang
Gedung Putih Amerika Serikat (AS) resmi memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 4.000 pegawai federal, menjadi langkah kontroversial dalam upaya Presiden Donald Trump untuk menambah tekanan pada Partai Demokrat. Langkah ini terjadi tengah penutupan pemerintah yang telah mengganggu layanan publik selama beberapa pekan.
Fakta Penting
Dilansir AFP pada Sabtu (11/10/2025), Kantor Manajemen dan Anggaran AS, yang dipimpin oleh Mick Mulvaney, mengonfirmasi bahwa PHK ini akan “berisi banyak” karyawan, meski tidak menyebutkan detail departemen mana yang paling terdampak. Angka pasti jumlah pegawai yang dipecat pun belum dirilis secara resmi.
Dampak
Langkah PHK massal ini tidak hanya menimbulkan kontroversi di kalangan pegawai negeri sipil, tetapi juga menjadi sorotan publik atas kebijakan Trump yang dinilai keras. Beberapa kritikus menyebut langkah ini sebagai tindakan intimidasi terhadap oposisi politik.
Penutup
PHK massal ini menjadi indikator kuat atas ketegangan politik yang semakin memanas di AS. Sementara pemerintah Trump mengklaim langkah ini sebagai upaya efisiensi, oposisi menilainya sebagai tindakan yang merugikan karyawan dan menambah ketidakstabilan pada sistem pemerintahan federal.