
Semangat boikot terhadap Israel dan produk terafiliasi israel di tengah masyarakat Indonesia cenderung fluktuatif atau naik turun. Hal ini diungkap CEO Drone Emprit, Ismail Fahmi, saat memaparkan hasil analisis tren digital gerakan boikot Israel dalam acara detikcom Leaders Forum beberapa waktu lalu.
Analisis ini menunjukkan gelombang boikot sangat bergantung pada adanya peristiwa atau kampanye besar. Tanpa adanya pemicu yang signifikan, kesadaran dan partisipasi publik dalam gerakan ini cenderung melemah.
“Kami melihat dari grafik tren sepanjang Januari hingga September, pergerakannya sangat dinamis. Puncaknya terjadi ketika ada event atau gerakan internasional yang kemudian diangkat oleh para aktivis di Indonesia,” ujar Ismail.